Selasa, 02 September 2008

Berpetualang dengan Bahasa C

By: Team Resensi Pointer


Resensi Buku Petualangan Bahasa C
Karya : Jasson Presstiliano (Mahasiswa FTJE)*
Editor : Teguh Wahyono
Penerbit Andi (2006)

)* Penulis saat ini sudah bekerja sebagai Dosen FTI UKSW

Bahasa C merupakan salah satu bahasa pemrograman yang secara de fakto telah diakui sebagai bahasa standar pemrograman. Bahasa C digolongkan dalam bahasa tingkat tinggi dari segi mudahnya dipahami manusia. Semakin tinggi tingkat bahasa pemrograman akan semakin mudah bahasa pemrograman itu diakses manusia.

Buku ini mencoba menelusuri penerapan bahasa C untuk berbagai keperluan. Kasus-kasus yang diberikan cukup lengkap, mulai dari penerapan dalam kehidupan sehari-hari sampai pada penerapannya di bidang teknis dan grafis. Buku ini berisi program-program praktis siap pakai, bukan pelajaran dasar tentang bahasa C.

Pokok-pokok Bahasan dalam buku ini antara lain : (1) Petualangan bahasa C dalam kehidupan sehari-hari, (2) Petualangan bahasa C dalam dunia matematika, (3) Petualangan bahasa C dalam dunia pekerjaan, (4) Petualangan bahasa C dalam dunia teknik dan (5) Petualangan bahasa C dalam dunia grafis.

Sekilas Bahasa C

Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang banyak dipakai oleh para programmer dalam membuat program-program aplikasi, mulai dari aplikasi sederhana sampai yang kompleks dan menguras pikiran sang programmer.

Bahasa C dikembangkan pertamakali oleh Dennis Ritchie sekitar tahun 1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc. (yang sekarang benama AT&T Bell Laboratories), pertamakali digunakan di komputer Digital Equipment Corporation PDSP-11 yang menggunakan system operasi UNIX. Bahasa C ini cukup populer dan sudah banyak aplikasi-aplikasi yang menggunakan Bahasa C sebagai dasar dari pemrogramannya, baik yang under DOS maupun under Windows.

Kepopuleran bahasa C ini membuat versi-versi dari bahasa ini banyak dibuat. Akhirnya tahun 1983 ANSI (American National Standard Insitute) menetapkan standar untuk bahasa C. Salah satu versi Bahasa C yang mengikuti Standar ANSI adalah Turbo C oleh Borland International (Turbo C inilah yang dipergunakan oleh penulis dalam membuat program-program dalam buku ini). Contoh lainnya adalah Microsoft Visual C/C++ oleh Microsoft Corporation, dan Quick C oleh Watcom C.

Struktur Dasar Bahasa C

Stuktur dari program C ini dapat dilihat sebagai kumpulan dari satu atau lebih fungsi-fungsi (Minimal memiliki satu fungsi yaitu main()). Setiap fungsi dibuka dengan kurung kurawal ({) dan ditutup oleh kurung kurawal tutup (}). Di antara kurung-kurung kurawal tersebut ditulis statemen-statemen program C. Dan kebanyakan perintahnya ditulis dengan huruf kecil semua. Dan pada akhir sebuah statement atau perintah diberi penutup titik koma (;).

Contoh sederhananya:

main() { statement-statement; }

Kelebihan Bahasa C

Kenapa kita membuat program dalam Bahasa C? Pastinya karena Bahasa C mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Kelebihan-kelebihan itu antara lain:

(1.) Bahasa C tersedia di hampir semua jenis komputer, baik mikro, mini sampai komputer besar (Mainframe Computer).

(2.) Kode bahasa C bersifat Portabel, atau aplikasi yang ditulis dengan bahasa ini dapat digunakan di berbagai komputer hanya dengan sedikit modifikasi.

(3.) Bahasa C hanya menggunakan sedikit kata kunci, yaitu 32 (standard ANSI) atau 39 (Turbo C). Semakin sedikit kata kunci pada sebuah bahasa pemrograman, maka semakin mudah bagi pemakai untuk mempelajari dan menggunakan bahasa tersebut. Hal ini juga mempengaruhi proses executable program yang lebih cepat pada bahasa ini.

(4.) Mempunyai dukungan pustaka yang cukup banyak.

(5.) Bahasa C adalah bahasa yang terstruktur sehingga mudah dipahami.

(6.) Bahasa C adalah kompiler, yang menghasilkan executable program yang banyak dibutuhkan oleh pasar-pasar komersial.

Masih banyak kelebihan-kelebihan lain dari Bahasa C yang bisa kita temukan ketika kita mengikuti petualangan dari bahasa C ini. Kita akan mengerti kegunaan Bahasa C dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari program yang sederhana sampai pada program yang bisa dipergunakan dalam pekerjaan kita. Penyusun ingatkan kepada para pembaca, bahwa buku ini berisi program-program praktis yang siap pakai, bukan pelajaran mendasar tentang Bahasa C. Program-program tersebut dapat berdiri sendiri atau diintegrasikan dalam suatu program lain yang bersifat lebih kompleks.

Jumat, 29 Agustus 2008

Bad Sector : Bagaimana Atasi?

Oleh : Paulus Joko (Mahasiswa PPTI 02)

Kutipan dari Buku Kupas Tuntas Harddisk
Karya : Paulus Joko dan Teguh Wahyono
Penerbit Gava Media 2006


Bad Sector merupakan kasus yang sering terjadi pada harddisk dan seringpula menjadi seuatu hal yang “menakutkan” bagi pengguna komputer. Karena jelas dengan harddisk yang memiliki bad pada sectornya, kinerja komputer secara umum akan menurun. Dimulai dengan data yang rusak jika menempati bad sector tersebut, sampai pada komputer yang sering hang jika kebetulan bad sector berada di awal-awal track yang notabene tempat sistem operasi atau program penting lainnya berada.Penyebab Bad SectorBanyak hal yang menyebabkan terjadinya bad sector. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dicatat tentang penyebab terjadinya bad sector tersebut. Kondisi kerusakan oleh bad sector dapat dikelompokkan menjadi tiga kondisi sebagai berikut.

Pertama, kondisi platter masih bagus, hanya terdapat kerusakan magnetik (bukan kerusakan fisik) pada permukaan piringan harddisk. Dimitry Primochenko (2004), seorang ahli dari Rusia, mengatakan bahwa 60% kerusakan harddisk disebabkan karena kesalahan magnetik tersebut.

Kedua, Kondisi platter belum aus tetapi terjadi kerusakan-kerusakan sector yang disebabkan karena hal-hal seperti :Seringnya terjadi goncangan pada harddisk.o Sering terjadi kasus mati lampu sehingga komputer sering mati tidak melalui prosedur yang benar.o Harddisk dengan tingkat mobilitas tinggi (sering dilepas dan dipindah-pindah) tanpa memperhatikan parawatan semestinya.

Sedangkan ketiga, kondisi dimana platter harddisk memang sudah aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.Kondisi apakah harddisk memang sudah aus atau belum, sebenarnya dapat diketahui dari masa waktu harddisk tersebut digunakan. Spesifikasi yang bisa dilihat untuk ini adalah MBTF yang dimiliki harddisk. MBTF adalah singkatan dari main time between value yang diartikan sebagai masa waktu harddisk mampu beroperasi. Nilai tersebut bisa dilihat pada spesifikasi harddisk yang biasanya berkisar antara 300.000 hingga 1000.000 jam lebih. Jika kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis, kondisi tersebut dapat dikatakan cukup stabil untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin di low level.

Solusi Mengatasi Bad Sector

Kondisi pertama terjadinya bad sector (kesalahan magnetik) masih memungkinkan untuk dilakukan perbaikan pada harddisk dengan menutup bad sector yang ada untuk tidap dipakai lagi sebagai sector untuk menyimpan data. Apalagi jika menggunakan software-software utility (lihat pembahasan HDD Regenerator pada bab berikutnya dari buku ini). Demikian juga dengan kondisi yang ke dua. Kondisi kerusakan/kesalahan sector tersebut masih memungkinkan untuk dilakukan perbaikan.

Bad sector masih memungkinkan untuk diperbaiki jika terdapat kondisi yang mendukung perbaikan seperti (1) Fisik harddisk masih dapat dideteksi oleh BIOS komputer (perhatikan pembahasan pada kasus pertama. (2) Permukaan harddisk masih stabil meskipun terdapat kerusakan ringan di beberapa tempat. (3) Harddisk masih dapat berputar dengan normal pada porosnya. (4) Keadaan controller harddisk masih dapat bekerja.Terdapat banyak cara untuk mengatasi terjadinya bad sector.

Cara yang paling praktis, adalah menggunakan software utility khusus untuk menangani bad sector. Tetapi kita harus merogoh kocek lebih dalam karena harus membayar lisensi program utility tersebut. Tetapi jika kita ingin mengatasi dengan cara memanfaatkan tool-tool “tradisional” dari DOS atau yang lainnya, kita dapat mencoba seperti langkah-langkah yang akan di bahas pada bagian ini.

Berikut adalah langkah-langkah upaya memperbaiki kondisi harddisk bila ditemukan bad sector di dalamnya.

(1) Lakukan proses LLF (low level format) pada harddisk agar harddisk bersih dan berada pada kondisi seperti ketika pertama kali di pakai..
(2) Lakukan partisi harddisk dengan satu partisi saja.
(3) Lakukan pemeriksaan bad sector dengan format /c untuk mencatat posisi bad sector.
(4) Lakukan partisi ulang sesuai dengan prosentase bad sector pada harddisk.
(5) Buangkah partisi yang berisi bad sector.
(6) Jika berhasil, maka harddisk akan bersih dari bad sector (meskipun otomatis kapasitas akan berkurang karena terjadi pembuangan sector yang rusak).

Selamat Mencoba...

Satu Masalah dalam Tiga Bahasa

Resensi Buku
Judul : Tips Trik Memecahkan Masalah dengan 3 Bahasa
Penulis : Yosua Onesimus Suheru (Mahasiswa FTI UKSW)
Penerbit Gava Media Yoyakarta
Tahun Terbit : 2005


Catatan Editor :

Tiga bahasa pemrograman yang dibahas penulis pada buku ini memang mempunyai cirri dan karakteristik yang berbeda satu sama lain.

Turbo Pascal, merupakan bahasa pemrograman yang sempat menjadi bahasa pemrograman paling popular di era 90-an. Dengan konsep pemrograman terstruktur yang dimilikinya, menjadi bahasa pemrograman yang paling mudah dipahami pada era tersebut dibanding dengan bahasa-bahasa tingkat tinggi sebelumya seperti Basica, Fortran atau Cobol.

Bahasa C, merupakan bahasa pemrograman yang secara “de-facto” telah menjadi bahasa pemrograman standard saat ini. Bahasa ini telah berkembang menjadi “bahasa wajib” yang diajarkan pada hampir semua institusi pendidikan di bidang computer dan informatika di seluruh dunia. Bahasa C juga telah berhasil digunakan untuk mengembangkan dan memecahkan berbagai permasalahan di bidang pemrograman mulai dari level operating system (Unix, Linux, MS DOS dan lain sebagainya) sampai pada pengembangan aplikasi dan bahkan expert system.

Bahasa Visual Basic, juga merupakan salah satu bahasa pemrograman terpopuler saat ini. Dengan kemampuan Object Oriented Programming-nya, Bahasa ini menjadi bahasa yang familiar dan mudah digunakan oleh pemakainya.

Buku ini mencoba untuk membuat komparasi, meskipun tidak secara langsung membandingkan, tetapi setidaknya pembaca akan dapat menarik kesimpulan akan berbagai hal tentang ketiga bahasa pemrograman ini, baik dari sudut pandang kemudahan pemakaian maupun dari sudut pandang teknis pemrogramanya.

Dengan pembahasan yang terstruktur, diharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang ingin mengenal dan mempelajari bahasa pemrograman sebagai sarana komunikasi antara manusia dengan mesin computer.

Kamis, 28 Agustus 2008

Mengenal Teknologi Monitor

By : Wahyu Ika Yunianto (Mahasiswa PPTI)







Dikutip dari buku :
Kupas Tuntas PC Monitor,
Penulis : Wahyu Ika Yunianto, dkk
Penerbit Gava Media Yogyakarta


Monitor atau yang juga disebut sebagai “computer display” merupakan komponen output personal komputer yang digunakan untuk menampilkan teks atau gambar ke layar sehingga dapat dinikmati oleh pemakai.

Sejarah Monitor

Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilak
ukannya. Yang cukup menjadi masalah adlaah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar. Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih terang, jelas dan lebih stabil.

Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720x350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160x200 sampai 640x200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Kemudian setelah itu, generasi monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640x350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows. Semua jenis monitor ini menggunakan digital video - TTL signals dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki.

Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.

Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.


Berbagai Jenis Monitor

Dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini terdapat tiga jenis teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT (Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.

a. Cathode Ray Tube

Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.

b. Liquid Crystal Display

Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.

Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.

Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD terdiri dari bagian-bagian seperti polaroid belakang, elektroda belakang, plat kaca pelakang, kristal cair, plat kaca depan, elektroda depan, dan polaroid depan. Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.

c. Plasma Gas

Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT. Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.